Rabu, 09 September 2009

Harapan Untuk Agama Tercinta

Cemas, bimbang, bahkan sulit rasanya untuk memejamkan mata walau mata ini telah lelah setelah seharian harus selalu terbuka. Mungkin itu semua karena otak ini berfikir dengan kerasnya. Ya, berfikir tentang banyak hal. Sampai didalam tidur itu, masih terpikir tentang apa yang saya pikirkan. Terutama tentang perubahan dalam diri agama yang disebut sebagai “Rahmatan Lil-Alamin”. Agama yang diridhai oleh Sang Khalik, Allah SWT. Agama yang saya cintai, dan akan saya pertahankan keutuhannya walau harus mengorbankan nyawa. Tapi sekarang ini, saya malah cemas, gundah dan sampai terbersit dalam pikiran ini sebuah kalimat “ tinggal tunggu saja kehancuran Islam ditangan orang Islam itu sendiri “ .
Mungkin benar apa yang dikatakan oleh seorang ulama (saya lupa namanya) – saya dengar ketika mengaji di mesjid--. Ulama itu bilang “ Islam tidak akan hancur oleh kaum Yahudi, Nasrani, atau orang kafir / Musyrik lainnya. Tapi Islam akan hancur oleh orang Islam itu sendiri. “ (kurang lebih begitu perkataannya). Bagaimana tidak, sekarang ini telah banyak sekali ormas-ormas islam yang berkedok organisasi, tapi meninggalkan banyak sekali nilai-nilai keislamannya. Bahkan tidak ada lagi kebersamaan didalamnya. Mereka bergerak sendiri, sesuai apa yang menjadi tujuan mereka. Mereka lupa kalau “ Seorang Muslim yang satu dengan muslim yang lain adalah saudara “ Ya, mereka lupa itu. Sebenarnya apa tujuan Islam? Samakah tujuan mereka dengan Islam? Samakah tujuan mereka dengan ormas-ormas yang lain? Mereka menganggap bahwa merakalah yang benar. Lalu siapa yang benar? Kita semua tidak ada yang mengetahui siapa yang benar, kecuali Allah SWT, Rasulullah SAW, dan makhluk yang diizinkan oleh Allah untuk mengetahuinya.
Tapi saya tidak heran dengan semua itu, karena Rasulullah SAW pernah bersabda “ Islam akan terbagi menjadi 73 golongan , 72 golongan masuk neraka, hanya satu yang masuk surga, yaitu ahlussunah waljama’ah.” Ditambah lagi sebuah wasiat dari Rasulullah yanng berbunyi “ Saya wasiatkan kepada kalian untuk bertaqwa kepada Allah, tunduk dan patuh kepada pemimpin kalian meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak. Karena siapapun diantara kalian yang masih hidup nanti, niscaya akan menyaksikan banyak perselisihan. Karena itu, berpegang teguhlah pada SUNAHKU dan sunah para KHULAFA-UR RASYIDIN yang mendapat petunjuk. Gigitlah sunnah-sunnahku dengan gigi geraham. Dan hindarilah hal-hal yang baru dalam soal agama. Karena semua yang baru adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat. “ Ya, akan banyak perselisihan di bumi ini. Sama halnya seperti sekarang ini. Perselisihan didalam diri Islam. Mereka lupa, sekali lagi mereka lupa, lupa dengan tujuan Islam. Ada yang ingin menegakkan negara khilafah. Tapi ada yang menentang itu. Alangkah baiknya jika tujuan itu digabungkan. Pasti akan mudah untuk mencapainya.
Sehingga saya mempunyai keinginan untuk mempersatukan Islam. Tidak ada lagi orang yang teriak “saya kelompok Muhammadiyah”, “saya anggota Hizbut Tahrir”, “saya adalah anggota HASMI”, atau yang lainnya. Padahal jika kita bersatu , islam akan menjadi kekuatan yang sangat berbahaya bagi dunia barat, dan para zionis. Saya ingin menyatukan kita semua sehingga kita memanggil diri kita sendiri “ Kami adalah KAUM MUSLIMIN “. Kita akan sama-sama kembali menegakkan Islam yang telah dihancurkan oleh para Zionis Israel. Dan jika ini terjadi, saya tak bisa bayangkan ketika kita semua bersatu dan meneriakkan lafadz “LAA ILAA HA- ILLALLAH”, pasti mereka (zionis) akan takut kepada kita.
Semoga ini semua bisa terjadi, sehingga Islam kembali kokoh berdiri.
“Seorang muslim adalah saudara muslim (yang lain), ia tidak akan mendzolimi dan tidak akan menyerahkan (kepada orang yang mendzolimi dan menghinakannya). Barangsiapa menunaikan kebutuhan saudaranya, niscaya Allah akan menunaikan kebutuhannya. Dan barangsiapa menyelamatkan seorang muslim dari bencana, niscaya Allah akan menyelamatkan dari bencana pada hari kiamat. Dan barangsiapa menutup aib seorang muslim, niscaya Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar